Pengungsi Rohingya Bersyukur Jalani Puasa di Indonesia



REPUBLIKA.CO.ID, KUALA CANGKOI -- Muhammad Yunus terdampar di kepualauan yang ada di Indonesia karena kecelakaan perahu yang dia tumpangi. Dia berlayar bersama ratusan imigran lainya yang berasal dari Rohingya.

Meskipun dalam keadaan yang sulit, dia tetap bersyukur. Diskriminasi yang diterima mereka di negara Myanmar tak lagi dirasakan pada bulan puasa ini. Sebab, dia terdampar di negara yang penduduk Muslimnya baik dan bersedia membantu para pengungsi.

"Segala puji bagi Allah, kita diselamatkan dan dibawa ke sebuah negara Muslim. Orang-orang di sini sangat baik dan telah membantu kami, mereka melihat pengungsi Rohingya sebagai saudara mereka," kata Yunus yang juga dulu pernah menjadi guru pendidikan agama, sebagaimana dilansir laman beritanews.kuwaittimes.net, Kamis (18/6).

Yunus diselamatkan di lepas pantai Aceh pada 10 Mei dengan sekitar 580 migran lainnya. Dia merasa lega telah terdampar di Indonesia, terutama saat Ramadhan. Jauh dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha adalah yang selalu dirindukan karena menghadapi diskriminasi dan ditolak kewarganegaraan.

Ada ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Aceh. Mereka tiba di negara Asia Tenggara pada Mei setelah tindakan keras Thai yang melakukan perdagangan penyelundupan manusia, sehingga mengakibatkan kekacauan dan memicu krisis regional.

Al Faatih Kaffah Nusantara Siap Tampung Anak-Anak Pengungsi Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Al Faatih Kaffah Nusantara (AFKN) Nuu Waar, Ustaz Fadlan Garamatan mengatakan jika ada yang ingin mengirimkan dan menghubungkan, pesantrennya siap untuk menampung anak-anak pengungsi Rohingya.
Tidak hanya Ronghingya, masyarakat manapun boleh datang. Bagi Fadlan, anak-anak rohingya dan lainnya yang ingin belajar di AFKN adalah bagian bersama untuk membangun masyarakat luar.
Fadlan menuturkan kalau ada pesantren di Indonesia yang ingin menampung anak-anak pengungsi Rohingya kenapa tidak. Tujuannya ingin mencerdaskan pengungsi Rohingya bahwa mereka adalah orang beriman yang diuji Allah SWT. 
Ia mengatakan ketika pengungsi Rohingya terombang-ambing di bumi karena keimanan, Allah SWT akan memberikan hadiah surga sehingga kelak mereka tidak terombang-ambing. Hari ini masyarakat dunia tengah melihat pengungsi Rohingya terombang-ambing, tetapi Allah SWT tidak. Ini ujian yang diberikan Allah SWT kepada hambah-Nya.