Polda Metro Di jadikan Sandera dalam Reklamasi Jakarta

Reklamasi Berhenti, Ahok: Mau Tak Mau Proyek Parkir Polda Metro Mandek


Jakarta - Proyek reklamasi Teluk Jakarta dihentikan sementara alias dimoratorium. Akibatnya, proyek parkiran Polda Metro Jaya senilai Rp 80 miliar juga ikut terhenti. Soalnya, proyek itu menggunakan uang kewajiban pengembang proyek reklamasi, yakni PT Agung Podomoro Land.

"Mau enggak mau (proyek itu mandek)," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Tak hanya itu, ada juga putusan PTUN yang merekomendasikan pencabutan izin PT Muara Wisesa Samudera yang mengerjakan Pulau G reklamasi. PT Muara Wisesa Samudera adalah anak perusahaan Agung Podomoro Land.

"Ya mungkin perusahaannya yang itu, perusahaannya kan mikir, itu kan dari kewajiban (atas reklamasi)," kata Ahok.

Solusinya, perlu dicarikan perusahaan lain yang bisa membiayai proyek itu. Misalnya, biaya bisa didapatkan dari biaya kewajiban perusahaan yang hendak menaikkan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

"Kita lihat saja. Tapi pasti kita sepakat untuk memberikan hibah untuk mereka. Karena kita butuh tempat untuk 'park and ride'," kata Ahok. 

(Baca juga: Ahok Akan Bangun Parkiran Bawah Tanah di Mabes Polri)

Atau bisa juga, kata Ahok, proyek itu dibiayai dari kocek Pemprov DKI sendiri, yakni dengan APBD DKI melalui proses lelang. Namun cara ini perlu penyusunan anggaran. 

Saat ini, Ahok mengutamakan perampungan proyek simpang susun Semanggi yang dibiayai oleh pembayaran kenaikkan KLB. 

Soal pembangunan parkiran secara umum, Ahok menilai fasilitas 'park and ride' perlu untuk mengatasi kemacetan."Kalau trotoar sudah jadi (pelebaran trotoar) sudah jadi, kita mau pembatasan kendaraan bermotor, ada bus, maka orang harus ada tempat titip dong," kata Ahok.

Rencananya ada sejumlah tempat yang akan dibangun 'park and ride', Ahok menyebut lahan kepunyaan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), lahan di Lapangan Banteng, lahan di Sabang dekat Hotel Sari Pan Pacific milik Bank DKI, hingga belakang Plaza Indonesia.

"Itu Plaza Indonesia yang bangunin parkir di atas sungai. Bisa 2.400 atau 2.500 motor," kata Ahok.


(dnu/miq)

http://news.detik.com/berita/3241892/reklamasi-berhenti-ahok-mau-tak-mau-proyek-parkir-polda-metro-mandek

AKU BELANJA MAKA SINGAPURA ADA

Reporter: Arman Dhani
Aku Belanja Maka Singapura Ada

Orang Indonesia termasuk lima besar pembelanja besar di dunia. Singapura merupakan salah satu tujuan utama belanja orang Indonesia. Para pembelanja Indonesia merupakan salah satu tiang penting dalam sektor pariwisata Singapura. Kilau Singapura sebagai salah satu tujuan wisata belanja sudah semakin berkurang.

tirto.id - Ada anekdot mahsyur yang pernah diucapkan oleh Imelda Marcos. “Kalah menang, kita akan pergi belanja usai pemilu,” tuturnya. Imelda Marcos adalah istri dari mantan presiden Filipina, Ferdinand Marcos. Ia dikenal sebagai seorang shopaholic, penggila belanja. Dalam sebuah wawancara ia mengaku memiliki lebih dari 1.000 pasang sepatu. Imelda menjadi ikon penggila belanja yang kontroversial, karena menjadishopaholic, saat masyarakat Filipina diterjang kemiskinan pada masa pemerintahan suaminya.

Imelda Marcos bukan satu-satunya orang yang gila belanja. Masih banyak lagi jutaan orang di berbagai belahan dunia yang keranjingan belanja. Tak peduli butuh barangnya atau tidak, mereka harus berbelanja. Tren ini sedang menghinggapi Indonesia. Dengan pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat, Indonesia kini masuk dalam daftar negara dengan jumlah penggila belanja terbesar. 

Singapura merupakan salah satu negara favorit Indonesia untuk berbelanja. Namun, tren itu kini mulai bergeser. Selain munculnya alternatif tempat berbelanja di negara lain yang lebih menarik, Singapura juga mulai digerus oleh maraknya belanja secara online. 

Tumpuan Singapura

Menurut riset Global Blue edisi Februari 2016, orang Indonesia tercatat sebagai pembelanja terbesar ke-5 di dunia. Penggila belanja dari Indonesia hanya kalah dari Cina, Timur Tengah, Rusia, dan Amerika Serikat. 

Untuk belanja ke luar negeri, Singapura masih menjadi tujuan utama pembelanja Indonesia. Pembelanjaan dari orang Indonesia berhasil mengangkat kinerja tax free shopping (TFS) Singapura pada dua bulan pertama 2016 meniadi 4 persen, dari rata-rata minus 3 persen pada 2015. Namun, sudah muncul kecenderungan untuk berbelanja ke negara-negara lain seiring dengan banyaknya penawaran tiket murah dan juga kemudahan pengurusan visa. 

“Orang Indonesia merupakan pembelanja terbesar di Singapura (setelah Cina), and secara historis sangat penting bagi peritel di Singapura karena angka kunjungannya merupakan yang tertinggi mewakili hampir seperlima transaksi Global Blue TFS,” ujar Jan Moller, Wakil Presiden Penjualan Global Blue Asia Pasifik, Jan Moller.

Pembelanja Indonesia merupakan sumber penting bagi sektor pariwisata Singapura. Implikasinya tentu saja pada peningkatan pendapatan Negeri Singa itu. Data Singapore Tourism Board (STB) menyebut, Indonesia merupakan sumber pasar terbesar Singapura, baik dari sisi kedatangan maupun penerimaan sektor pariwisata. 

Menurut data STB, pada 2012, wisatawan Indonesia yang pergi ke luar negeri mencapai 7,3 juta. Analis memperkirakan pertumbuhannya meningkat dalam lima tahun dengan kisaran pertumbuhan 7,4 persen hingga 9 persen pada 2017. Menurut data pada 2012, Singapura masih menjadi tujuan utama denagn persentase 28 persen, disusul Malaysia (18 persen), Arab Saudi (15 persen). Kepergian ke Arab Saudi sendiri kebanyakan untuk alasan ibadah seperti umrah dan haji. 

Pengeluaran wisatawan Indonesia ketika bepergian ke Singapura pada 2012 mencapai $3.142 juta. Dari jumlah itu, 9 persen digunakan untuk belanja. Kebanyakan wisatawan Indonesia pergi ke Singapura untuk berlibur. Jumlahnya mencapai 65 persen. Hanya sekitar 3 persen yang mengkhususkan untuk berbelanja. Selebihnya adalah untuk mengunjungi kawan, kerabat, ataupun sekadar transit. 

Meski demikian, aktivitas utama orang Indonesia ketika pergi ke Singapura adalah untuk berbelanja. Sekitar 9 dari 10 wisatawan Indonesia berbelanja selama di Singapura. Mereka biasanya menyambangi Orchard Road, Changi Airport ataupun Bugis. Barang populer yang dibeli adalah suvenir dan hadiah (48 persen), makanan (37 persen), pakaian dan aksesoris mewah (32 persen). 

Pudarnya Pesona

Sayangnya, pesona Singapura sebagai tempat berbelanja semakin pudar. Satu per satu merek-merek besar menutup gerainya di Singapura. Bloomberg menulis, jumlah ruangan kosong di pusat perbelanjaan utama Singapura semakin meningkat.

Ruang kosong di wilayah perbelanjaan Orchard Road meningkat ke titik tertinggi dalam lima tahun. Orchard Road merupakan jantung tujuan para wisatawan yang ingin berbelanja. Di Orchard Road terdapat sejumlah pusat perbelanjaan yang selalu dituju wisatawan seperti Takashimaya. 

Beberapa merek besar memilih menutup gerainya. Misalnya Al-Futtaim Group, distributor sejumlah merek besar seperti Mark & Spencer dan Zara. Kelompok usaha ini ingin menutup paling tidak 10 tokonya di Singapura, dan berniat memperluasnya ke negara-negara yang lebih murah seperti Malaysia dan Indonesia. 

Satu per satu merek-merek besar memang membuka gerainya di Indonesia. Mereka ingin lebih dekat dengan konsumen untuk mendapatkan pasar yang lebih besar. Merek-merek besar yang sudah membuka gerainya di Indonesia antara lain Hermes, Gucci, Louis Vuitton. 

“Orang Indonesia menunjukkan kesukaan pada barang mewah. Mereka menghargai produk berkualitas dan mereka menghargai hasil kerajinan,” ujar Chief Executive Gucci, Francois-Henri Pinault, seperti dikutip dari Wall Street Journal. 

Dengan hadirnya merek-merek dunia tersebut di Indonesia, konsumen tak perlu lagi jauh-jauh ke Singapura. Apalagi, seiring meningkatnya kemakmuran, belanja ke Singapura sudah bukan lagi barang mewah. Singapura punya saingan dari Jepang, Eropa, Amerika Serikat, ataupun Hong Kong yang dianggap lebih memberikan kemewahan bagi para penggila belanja Indonesia. 

Satu lagi, Singapura punya ancaman besar dari online shop. Dengan kelincahan jari, para penggila belanja bisa mendapatkan barang-barang yang diinginkannya dari berbagai belahan dunia. Mereka tak perlu bersusah payah membeli tiket ataupun pergi ke luar negeri. Itulah pekerjaan rumah besar Singapura, bagaimana menggaet para penggila belanja agar tetap mau berkunjung ke negaranya. 

(DAN/NQM)

https://tirto.id/20160525-42/aku-belanja-maka-singapura-ada-202176

Di Bulan Ramadhan, BBC, Komnas HAM, GBKP Tebar Fitnah Keji dan Adu Domba Ormas Islam

BANDUNG (voa-islam.com) - Sehubungan dengan pemberitaan BBC Indonesia tentang indikasi adanya pemerasan oleh ormas keagamaan khususnya Islam terkait pendirian gereja GBKP di Bandung Timur. 
(http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160606_indonesia_komnasham_gereja_diperas?

Pemberitaan mana bersumber dari keterangan komisioner Komnas HAM Imdadun Rahmat setelah menerima pengaduan pihak GBKP. Terlepas bahwa kemudian GBKP memberi klarifikasi kesalahan pemberitaan itu. Dewan Dakwah Jabar sangat tidak menerima kondisi ini di saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
Karena itu Dewan Dawah Jabar dan ormas Islam di Jawa Barat meminta:

1. Minta supaya BBC, Komnas HAM dan Gereja Batak KP di Bandung Timur menyatakan kebohongan berita adanya pemerasan terhadap gereja GBKP di Bandung Timur karena jika tidak dilakukan berarti BBC KOMNAS HAM dan GBKP sudah menebar fitnah keji dan mengadu domba ormas Islam.

Harus anda tahu Islam anti premanisme. Kami akan adukan saudara-saudara dengan delik menebar permusuhan, fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan jika tidak meminta maaf kepada umat Islam jika pernyataan fitnah saudara tidak dicabut.

2. Melaksanakan keyakinan agama dan mendirikan rumah ibadah bisa saja jadi hak asasi selama tidak menimbulkan gejolak dan terpenuhinya aturan yang berlaku. Tapi HAM tanpa asas keadilan, legalitas dan proporsionalitas maka justru HAM akan menjadi musuh agama terutama Islam.

Sejarah sudah terbukti semata mata HAM maka Tuhan pun bisa dicampakkan dan gejala munculnya komunisme di Indonesia adalah salah satu buktinya.

3. Dewan Dawah akan menajdi garda depan menghadapi premanisme berkedok agama. Karena itu Dewan Dawah minta kepada pihak aparat keamanan supaya tegakkan hukum dengan tegas bagi para premanisme sehingga wibawa aparat di mata masyarakat akan semakin baik. [syahid/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/pers-rilis/2016/06/14/44659/di-bulan-ramdhan-bbc-komnas-ham-gbkp-tebar-fitnah-keji-dan-adu-domba-ormas-islam/#sthash.uSFvjm9O.dpuf

Di Cina kaum muslim dilarang berpuasa, di Jakarta Ahok larang orang suruh pakai Jilbab

Disdik DKI: Tidak Ada Sekolah Negeri di Jakarta yang Wajibkan Siswinya Berjilbab



Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) melarang sekolah negeri mewajibkan siswi beragama Islam memakai jilbab di hari tertentu. Dinas Pendidikan (Disdik) DKI menegaskan tidak ada sekolah negeri di Jakarta yang mewajibkan siswinya yang beragama Islam memakai jilbab.

"Tidak ada ketentuan mewajibkan dan melarang berjilbab. Pak Ahok menjelaskan jangan ada pemaksaan dengan berjilbab, tapi jilbab itu panggilan hati. Jangan ada pemaksaan," ujar Kadisdik DKI Sopan Adrianto saat dihubungi detikcom, Rabu (8/6/2016).

"Ora onolah (sekolah yang mewajibkan siswanya pakai jilbab)," tegasnya.

Sopan menjelaskan, penggunaan seragam sekolah sudah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 178 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah. Dalam Pergub dijelaskan bahwa pakaian seragam khas muslimah harus sesuai dengan agama, keyakinan dan keterpanggilan peserta didik yang bersangkutan.

Namun apabila ada pihak sekolah yang mewajibkan atau melarang penggunaan seragam muslimah bagi siswinya, maka Sopan akan memanggil kepala sekolahnya. "Kaseknya akan dimintai keterangan kenapa harus begitu. Seragam untuk peserta didik akan ada aturannya," kata dia.

"Semua diatur di Pergub itu mulai dari model, warna dan lainnya ada di Pergub itu," pungkasnya.

Pada Sabtu (4/6), Ahok menyampaikan larangan kepada sekolah negeri yang mewajibkan muridnya memakai jilbab saat memberikan pemaparan di hadapan seribuan kepala sekolah TK, SD, SMP, dan SMA eselon II di lingkungan Dinas Pendidikan DKI. Bagi Ahok, memakai kerudung atau berhijab adalah keputusan pribadi masing-masing perempuan.

"Ada yang menafsirkan harus pakai, ada yang merasa tidak. Itu lebih baik daripada saya melihat anak-anak dipaksa pakai jilbab, begitu naik motor sama bapaknya langsung dicopot. Itu bagi saya menghina agama. Saya enggak bisa terima. Anda kalau mau pakai jilbab, pakai jilbab yang benar. Bukan karena seragam sekolah," kata Ahok. 
(aws/nrl)