Tulisan berikut ini saya kutip dari bab terakhir buku "Yakinlah, Dosa Pasti Diampuni!" buah karya Dr. 'Aidh a-Qarni, yang diterbitkan oleh Qisthi Press. Subhanallah, dengan sangat indah, beliau sajikan pembahasan prihal jalan menuju surga -bagi para pendosa- dengan cara meraih ridha dan ampunan-Nya. Semoga tulisan ini berkah dan bermanfaat untuk kita semua, amin.
***
Astaghfirullah
Allah SWT memerintahkan orang-orang Islam yang telah dewasa untuk senantiasa memohon ampunan setiap selesai melakukan amal shaleh dalam hal ini, Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, di penghujung usianya,
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu telah melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya! Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat."(QS. An-Nashr [110] : 1-3)
Allah SWT berfirman kepada jamaah haji yang telah selesai melakukan seluruh rangkaian ibadah haji, "Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arofah) dan mohonlah ampun kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah [2] : 119)
Pembaca yang budiman, Anda harus kembali kepada Penguasa alam dan Zat Yang Mahatahu. Mengakhiri usia yang singkat dan pendek ini dengan memohon ampunan dan berobat. Semoga Allah menerima tobatmu seperti orang-orang yang telah diterima tobatnya, memaafkanmu seperti orang-orang yang telah Dia maafkan, dan merangkulmu ke dalam pangkuan-Nya. Sebab, sejak yang pertama hingga yang terakhir, para nabi senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT demi kebaikan, kebajikan dan kesahelan mereka.
Nabi Nuh AS berkata kepada kaumnya, "Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.'"(QS. Nuh [71] : 10-12)
Sesaat setelah melakukan doa, Nabi Adam AS dan istrinya berkata, "Ya Allah, kami telah menganiaya diri sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami, pasti kami termasuk orang-orang yang merugi."(QS. Al-A'raf [7] : 23)
Nabi Hud AS berkata kepada kaumnya, "Dan hendaklah kamu meminta ampun dan bertobat kepada Tuhanmu! (Jika kamu mengerjakan demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa Hati Kiamat."(QS. Hud [11] : 3)
Setelah menyaksikan kerajaan dan tentaranya, Nabi Sulaiman AS berkata, "Ya Allah, ampuni aku dan anugerahkan kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku! Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."(QS. Shad [38] : 35)
Nabi Ibrahim AS berkata di penghujung usianya. "Dan yang amat kuinginkan adalah Ia akan mengampuni kesalahaku pada Hari Kiamat."(QS. Asy-Syu'ara' [26] : 82)
Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang memohon ampunan bahwa Dia tidak akan menyiksanya di dunia, jika mereka memohon ampun. "Dan Allah sekali-kali tidak akan mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka sedang mereka meminta ampun."(QS. Al-Anfal [8] : 33)
Allah menyeru seluruh manusia, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri sendiri, kamu jangan berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Az-Zumar [39] : 53)
Allah SWT memuji orang yang memohon ampun saat dia berbuat dosa, bertaubat ketika berbuat salah, dan mengevaluasi amal ibadahnya sebelum dihitung oleh Allah Yang Mahahidup dan terus-menerus mengurusi makhluk-Nya. "Dan (juga) orang-orang yang mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sediri, mereka ingat Allah, lalu mereka memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal."(QS. Ali 'Imran [3] : 135-136)
Di antara sifat Allah SWT yang baik adalah "Maha Penerima tobat dan Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat [49] : 12)
"Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan."(QS. Asy-Syuara [26] : 25)
Allah berfirman kepada Bani Israel, "Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. Al-Maidah [5] : 74)
Firman-Nya lagi, "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."(QS. An-Nisa [4] : 64)
Dalam ayat lain, Dia juga berfirman, "Dan orang ang berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."(QS. An-Nisa [4] : 110)
Mahasuci Allah yang selalu membentangkan tangan-Nya malam hari agar orang yang berbuat salah siang hari dapat bertobat. Mahasuci Allah yang membentangkan tangan-Nya siang hari agar orang ang beruat dosa malam hari dapat bertobat. Begitulah seterusnya hingga matahari terbit dari barat. Allah berfirman dalam hadits qudsi, "Hamba-hamba-Ku, siang dan malam kalian selalu berbuat dosa. Sedang Aku mengapuni semua dosa. Mintalah ampunan-Ku, agar Aku mengamuni kalian!"(HQR. Muslim, No. 6524)
Kapan lagi akan bertobat kalau bukan sekarang? Kapan lagi akan kembali kepada Yang Maha Pengasih jika bukan saat ini? Dan kapan lagi akan menghitung-hitung kesalahan diri kalau bukan saat ini? Bulan terus berganti, dan seluruh dosa terekam abadi, sementara Anda tidak segera melepaskan ikatan neraka yang sedang membelenggu. Bukankah termasuk kerugian dan penyesalan, kalau Allah memaafkan ratusan ribu orang, tapi Anda tidak termasuk salah satunya? Karena itu, lepaskan tali perbudakan yang akan menggiringmu ke dalam api neraka. Perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah SAW. Perbanyaklah istighfar, tobat, serta mengerjakan kebaikan.
Setelah Anda mengetahui semua ini, saya ingin berpesan kepada diri saya pribadi dan Anda semua untuk bertobat dengan tulus, memperbanyak istighfar, dan mengangkat tangan kepada Yang hidup kekal dan selau mengurusi makhluk-Nya. Mudah-mudahan Allah memberikan ampunan.
Kita harus merasa khawatir ibadah kita dicampuri sikap riya dan ingin dilihat orang lain—sehingga Allah todak menerimanya. Demi Allah! Tidak ada kebaikan yang bisa dipersembahkan kepada Allah. Sebab, semua ibadah kita selama ini adalah kesalahan dan dosa. Kita semua adalah orang fakir, miskin, lemah dan lalai. Walaupun kita pernah melakukan kebaikan, Allah telah menerima dan menggantinya dengan kenikmatan yang mengucur deras, yang kita juga tidak syukuri. Di antara kita ada yang mengira bahwa mendirikan shalat, membaca al-Quran, dan berzikir kepada Allah sesaat, berarti dirinya telah melakukan ibadah yang luar biasa.
Kapan waktu untuk bersenang-senang? Kapan waktu untuk makan dan minum? Kapan waktu untuk bermain dan bercanda? Kapan waktu itu tiba? Wahai orang yang ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai Agama, dan Muhammad SAW sebagai nabinya, atas nama Allah, isilah waktu dengan perbuatan yang bermanfaat di sisi Allah, agar Allah menutup usiamu dengan kebaikan!
Mahasuci Allah yang membentangkan timbangan keadilan untuk orang-orang yang adil, Mahasuci Allah yang menebarkan anugerah kepada hamba-hamba-Nya. Mahasuci Allah yang membuka pintu tobat lebar-lebar bagi semua orang. Di antara mereka ada yang berada di depan, dan ada juga yang harus diam di belakang. Ada yang bahagia, dan ada juga yang sengsara. Ada yang diterima, dan ada pula yang merugi!
Karena itulah kita memohon kepada Zat pemilik kunci hati, agar Dia membuka hati kita semua, membebaskan kita dari perbudakan neraka, menyelamatkan kita semua, membebaskan kita dari perbudakan mereka, menyelamatkan kita dari siksa Jahannam, serta menjadikan kita termasuk orang yang shalat, puasa, zikir dan bacaan al-Qurannya diterima.
Ya Allah! Segala puji bagi-Mu, lebih baik dan di atas segala yang aku lantunkan. Segala puji bagi-Mu yang telah memberikan kami hidayah untuk memeluk agama Islam, beriman, menjalankan ibadah puasa, dan shalat malam.
Wahai Tuhan yang Mahaagung! Betapa mulia keagunan-Mu, dan sungguh suci nama-Mu, Tiada Tuhan selain Engkau. Kekuasaanmu membumbung tinggi melintasi langit, menghampar luas melingkupi bumi, dan begitu dalam, jauh melebihi kedalaman samudera. Kasih sayang-Mu menyelimuti surga, murka-Mu membungkus neraka. Dan, di setiap sesuatu terpancar tanda-tanda keagungan-Mu.
Kau dekap orang yang mendekati-Mu Kau sayangi orang yang menyayangi-Mu. Kau sambut orang yang mendatangi-Mu. Kau siksa orang yang mendurhakai-Mu. Kau hancurkan orang yang memerangi-Mu. Segala puji bagi-Mu sebelu,, ketika, dan setelah Kau memberikan ridha-Mu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sosok yang Kau jadikan sebagai penegak pilar Islam, penghancur dinasti pagan, sebagai penganjur shalat, puasa, thawaf di Baitul Haram. Manusia terbaik yang makan juga berpuasa, Insan terbaik yang sujud juga berdiri Utusan bagi segenap insan, pengajar seluruh manusia, dan pemutus keberadaan berhala.
Demikian pula kepada segenap keluarga dan shahabat-sahabatnya. []
No comments:
Post a Comment