Oleh: Jum'an
Pew Research Center adalah lembaga pemikir (think tank) Amerika yang berpusat di Washington yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap dan pembentukan trend Dunia dan Amerika. Salah satu proyek PEW adalah serangkaian penelitian dan laporan pendapat publik yang dimaksudkan untuk memahami sikap dunia terhadap berbagai isu. Hasil penelitiannya banyak dikutip oleh koran-koran Indonesi seperti Republika, Kompas dan Tempo. Salah satu survey yang menarik adalah tentang seberapa jauh umat Islam Dunia memandang Agama itu penting atau tidak. Dan seberapa rajin mereka menunaikan solat lima waktu. Berikut adalah grafik persentase umat Islam yang memandang bahwa agama sangat penting dalam hidup mereka di berbagai Negara di dunia.
(click grafik 2x untuk membesarkan)
Gambaran seperti ini memberikan banyak arti bagi para pimpinan negara, diplomat, agamawan, media, pekerja migran dan kita-kita umumnya. Andapun dapat menyimaknya dari kepentingan masing-masing. Saya terperanjat melihat bahwa umat Islam di negara-negara sub-Sahara Afrika memandang bahwa agama sangat penting dalam hidup mereka dibanding umat Islam di Timur Tengah; dan betapa umat Islam di Eropah Timur dan Asia Tengah tidak memandang terlalu penting Agama mereka.
Selanjutnya, seberapa rajin Muslimin di berbagai negara menjalankan solat? Berikut ini adalah grafik hasil survei Pew yang menunjukkan % Muslimin yang menjalankan solat lima waktu dan % yang menjalankan solat tetapi tidak selalu 5 waktu, diberbagai negara.
(click grafik 2x untuk membesarkan)
Grafik ini juga, dapat kita cerna sesuai keperluan. Indonesia misalnya, hanya 77% umat Islamnya yang menjalankan solat, yaitu 71% selalu solat 5 waktu dan yang 6% tidak selalu lengkap. Sedangkan di Turki hanya 42% umat Islamnya solat, itupun yang selalu 5 waktu hanya 27% sedangkan yang 15% solatnya bolong-bolong. Lebih mengejutkan adalah Bagladesh: Muslimin disana hanya 39% yang solat, 30% lima waktu, 9% kadang-kadang. Lebih parah dari Turki.
Poro Sederek, Sugeng Riyadin. Cilacap-Kawunganten Sedoyo Lepat Nyuwun Ngapunten.
No comments:
Post a Comment