Video Dua Jurnalis Dipenggal ISIS Rekayasa AS?
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Munculnya video pemenggalan dua kepala jurnalis Amerika Serikat (AS) James Foley dan Steven Situleh kelompok Islam radikal Islamic State of Iraq and Syiriah (ISIS) beberapa waktu lalu dinilai hanya rekayasa. Hal tersebut seperti dilaporkan saluran Al Jazeerasebagaimana dilansir Arabnews, Sabtu (6/9).
Video tersebut dibuat oleh AS agar dapat dijadikan dalih untuk intervensi Barat terhadap Suriah. Laporan Al Jazeera dikatakan Foley, korban pemenggalan pertama seperti memainkan peran juara bukan sebagai korban. Dari pelacakan gerakan matanya, Foley sedang membaca teks dari autocue.
Selanjutnya video eksekusi terhadap Sotloff, dalam video tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan baik selama maupun pernyataan selama eksekusi.
Foley sebelumnya bekerja di Departemen Luar Negeri AS. Oleh karena itu, Foley kemungkinan memiliki hubungan dengan intelijen. Hal tersebut bisa jadi bekerjasama dalam pembuatan video tersebut.
Al Jazeera mengklaim bahwa video pemenggalan dua jurnalis AS tersebut dapat digunakan untuk membenarkan perang masa depan. Hal itu seperti yang pernah dilakuan oleh presiden AS sebelumnya George Bush dengan dasar Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Sehingga pada tahun 2003, AS melakukan invasi ke Irak yang membuat negara tersebut hancur lebur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment