Ini Dia Alasan Banyak Negara Memboikot Ahava
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Jauh sebelum John Lewis, jaringan ritel di Inggris memutuskan untuk memboikot produk kecantikan Ahava Dead Sea asal Israel, aksi serupa telah lebih dulu dilakukan di sejumlah negara.
Di Prancis, kampanye untuk memboikot Ahava telah memasuki fase baru dengan tak hanya memboikot tapi juga melakukan tindakan hukum terhadap jaringan ritel kosmetik Sephora yang menjalin kontrak dengan perusahaan.
Ahava memproduksi kosmetik di sebuah pabrik di permukiman Mitzpe Shalem yang ilegal di Tepi Barat. Wilayah ini adalah milik Bangsa Palestina. Mereka terusir dari wilayah itu dan kini dikuasai Israel untuk permukiman baru.
Dalam labelnya, tak disebutkan alamat lengkap pabrik, diduga akal-akalan mereka untuk menghindari boikot. Label pada produk perawatan kulitnya hanya ditulis "Berasal dari Laut Mati, Israel."
Pengembang prmukiman Israel Mitzpe Shalem tempat Dead Sea Laboratories dibangun memiliki 44 persen saham pada perusahaan itu.
Lumpur yang digunakan dalam produk Ahava diambil dari sebuah lokasi dekat sungai yang bermuara di Laut Mati, di sepanjang pantai yang diduduki. Ahava menggunakan sumber daya alam Palestina tanpa izin dan kompensasi. Selain itu, Ahava menjalankan pusat informasi bagi wisatawan yang berkunjung ke Mitzpe Shalem.
Dalam putusan otoritatif pada tahun 2004, Mahkamah Internasional (ICJ) menegaskan kembali ilegalitas pembangunan permukiman, yang meliputi pembangunan situs industri di permukiman. Karenanya, pabrik Ahava dan pusat wisata itu dibangun dengan melanggar hukum internasional.
Sephora, sebuah divisi dari Louis Vuitton Moet Hennessy Group (LVMH), menjual kosmetik Ahava di tokonya di Paris. Selama hampir setahun aktivis memprotes ritel yang menjual produk Ahava, menyerukan masyarakat untuk mendukung protes dengan mengirimkan pesan ke perusahaan Prancis untuk menarik produk dari rak mereka.
Sephor menolak untuk melakukannya. Inilah yang membuat Coordination des Appels pour une Paix Juste au Proche Orient (CAPJPO) menyeret masalah ke pengadilan, yang menyatakan bahwa kontrak perusahaan dengan Ahava adalah ilegal karena kosmetik yang diproduksi di pemukiman ilegal.
Dalam pengaduannya yang disampaikan ke pengadilan Nanterre pada akhir Mei, CAPJPO berpendapat bahwa dalam produk ritel Ahava, Sephora mendukung pelanggaran hukum internasional.
Aktivis solidaritas Palestina di Amerika Serikat juga telah memulai kampanye boikot atas Ahava. Di AS, Ahava dijual oleh Ricky NYC, rantai toko milik keluarga di New York City, Lord & Taylor di Washington, dan department store Nordstrom. Department store telah menarik perhatian aktivis dari kelompok CodePink, lembaga nirlaba yang bergerak di bidang perdamaian dan HAM. CodePink mempelopori kampanye "Cantik dengan Mencuri".
Kampanye CodePink dan kelompok solidaritas lain memiliki dampak. Publisitas buruk menyebabkan bintang Sex & The City, Kristin Davis, dipecat sebagai juru bicara Ahava dan duta Oxfam. Ia juga berhenti menjadi model produk itu.
Aktivis dengan CodePink, dijuluki Polisi Pink, juga dilakukan tindakan langsung dengan "blok TKP" di toko-toko di mana produk Ahava dijual.
Aktivis telah mengirim surat ke Nordstrom, menjelaskan bahwa menjual produk Ahava bertentangan dengan keanggotaan perusahaan di Business for Social Responsibility, sebuah organisasi nirlaba global.
Ahava telah berusaha untuk menangkis kritik dan mempertahankan pencurian sumber daya Palestina dengan menyatakan bahwa "Laut Mati dan harta perusahaan internasional dan bukan milik satu bangsa."
Sementara itu, CodePink telah meminta penerbit panduan perjalanan The Lonely Planet untuk mencopot rekomendasi kunjungan ke Avaha dalam buku panduan mereka.
Kendati penolakan begitu gencar, Ahava bertekad akan terus melakukan ekspansi bisnis ke Eropa dan Asia. Dalam waktu dekat mereka akan membuka toko sendiri di London, Amsterdam, Berlin, New York, dan Singapura.
Namun di Belanda, sebuah kelompok kampanye untuk memboikot kosmetik Ahava, siap menjegalnya. Para apoteker Belanda juga menyatakan dukungan mereka terhadap kampanye dan menyatakan penolakan mereka untuk menempatkan produk Ahava di rak-rak mereka.
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/11/01/21/159820-ini-dia-alasan-banyak-negara-memboikot-ahava
Good news :)
ReplyDelete