REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Indonesia (RS INDONESIA) kini berdiri indah dan megah di wilayah terblokade Gaza, Palestina. Semua atas izin pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan semangat rakyat Indonesia tentunya.
Kini mari rapatkan barisan bersama SLANK, WALI, NAIF, Vadi Akbar, Ombat Tengkorak Band, SORE, White Shoes & the Couples Company, Relawan Cilik kami Salma dan sahabat kami dari WANADRI untuk melengkapi alat kesehatan RS INDONESIA melalui gerakan Rp 50 ribu/orang dan hanya untuk WNI, karena MER-C menutup bantuan asing untuk program ini.
Bantuan donasi untuk Alat Kesehatan RS INDONESIA di Gaza Palestina dapat disalurkan melalui:
BNI Syariah: 08.111.929.73
BCA: 686.0153.678
BRI: 033.501.0007.60308
MER-C Indonesia
Jl. Kramat Lontar No. J-157, Senen, Jakarta Pusat 10440
Telp-Fax : 021-3159235-3159256
HP : 0811 99 0176
Email : merc@indosat.net.id
Website : www.mer-c.org
Facebook : RSIndonesia
Twitter : @RSIndonesia
Instagram : @rsindonesia
Bachtiar Nasir: Bila Tercapai, Koalisi Partai Islam akan Menjadi Kekuatan Dahsyat
Jakarta (SI Online) - Tokoh Islam dan pimpinan partai Islam menggelar acara Forum Koalisi Politik Islam, di kediaman almarhum pengusaha Hasyim Ning, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014) lalu.
Ketua tim penggerak acara tersebut, Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa koalisi partai Islam menjadi harapan umat Islam.
"Koalisi akan memberi harapan kepada umat karena suara mereka ada yang menampung, karena kalau suara umat tidak ada aspirasinya khawatir mereka kecewa," ujar Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini.
Bila koalisi partai Islam ini tercapai, kata ustaz Bachtiar, akan menjadi kekuatan yang dahsyat, kekuatan umat yang diwakili para tokohnya.
"Kita berharap kekuatan ini sungguhan bukan pepesan kosong, ini ibarat gelombang yang semakin besar dan akan dikhawatirkan oleh musuh-musuh Islam," katanya.
Acara Forum Koalisi Politik Islam tersebut memang belum menghasilkan kesepakatan adanya koalisi partai Islam, namun para tokoh parpol berjanji akan membawa hasil pertemuan ke rapat internal masing-masing partai.
Tokoh-tokoh Islam yang hadir siap berjuang mengajak umat jika koalisi ini disepakati oleh partai-partai Islam.
Selain Ustaz Bachtiar Nasir, hadir pula dalam pertemuan itu antara lain, mantan Ketua MPR RI Amien Rais, Ketua MUI Pusat KH Cholil Ridwan, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath, Wasekjen PBNU Masduki Baidhowi, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Sekretaris MPP DPP PAN Azwar Abu Bakar, Bendahara Umum PKB Bahrudin Nasori, Waketum PPP Emron Pangkapi dan sejumlah politisi PBB.
red: adhila
Ketua tim penggerak acara tersebut, Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan bahwa koalisi partai Islam menjadi harapan umat Islam.
"Koalisi akan memberi harapan kepada umat karena suara mereka ada yang menampung, karena kalau suara umat tidak ada aspirasinya khawatir mereka kecewa," ujar Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini.
Bila koalisi partai Islam ini tercapai, kata ustaz Bachtiar, akan menjadi kekuatan yang dahsyat, kekuatan umat yang diwakili para tokohnya.
"Kita berharap kekuatan ini sungguhan bukan pepesan kosong, ini ibarat gelombang yang semakin besar dan akan dikhawatirkan oleh musuh-musuh Islam," katanya.
Acara Forum Koalisi Politik Islam tersebut memang belum menghasilkan kesepakatan adanya koalisi partai Islam, namun para tokoh parpol berjanji akan membawa hasil pertemuan ke rapat internal masing-masing partai.
Tokoh-tokoh Islam yang hadir siap berjuang mengajak umat jika koalisi ini disepakati oleh partai-partai Islam.
Selain Ustaz Bachtiar Nasir, hadir pula dalam pertemuan itu antara lain, mantan Ketua MPR RI Amien Rais, Ketua MUI Pusat KH Cholil Ridwan, Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath, Wasekjen PBNU Masduki Baidhowi, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Sekretaris MPP DPP PAN Azwar Abu Bakar, Bendahara Umum PKB Bahrudin Nasori, Waketum PPP Emron Pangkapi dan sejumlah politisi PBB.
red: adhila
Mega dan Jokowi Berkumpul dengan Dubes AS
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan di kediaman Jacob Soetojo di Jl Sircon G 73 Perumahan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Pertemuan di rumah pengusaha kaya tersebut dimulai sejak sekitar pukul 19.30 WIB.
Entah apa yang menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Namun, Plt Kabiro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta, Heru Budihartono yang ikut mendampingi Jokowi ke rumah Jacob menampik bila pertemuan ini berkaitan dengan pilpres. "Kunjungan ini cuma ramah tamah dan silaturahim saja," ujarnya, Senin (14/4).
Pertemuan malam ini Juga dihadiri sejumlah diplomat asing. Antara lain, pejabat dari kedubes AS dan negara lainnya. Beberapa kendaraan dinas diplomat yang tampak parkir di depan rumah Jacob adalah CD 12 (Kedubes AS), CD 15 (Vatikan), CD 18 (Myanmar), CD 19 (RRC), CD 48 (Turki), dan CD 108 (Peru).
Puluhan Tahun sudah Partai Islam tidak bisa bersatu.... Apakah di PILPRES 2014 tetap sama ??
2014 ini Batas kepercayaan saya terhadap partai Islam. JIka tidak bisa bersatu juga, maka sesunggungnya belum layak mereka menamakan partai Islam.
Dicari: Tokoh Pemersatu Parpol Islam
Dicari: Tokoh Pemersatu Parpol Islam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil hitung cepat membuka potensi gabungan partai berbasis Islam untuk mengusung calon presiden (capres) sendiri. Untuk menuju ke arah sana, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar menilai harus ada tokoh yang bisa menjadi pemersatu.
"Ada tokoh yang bisa menjadi solidarity maker," ujar Marwan, seusai acara diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (13/4). Namun, menurut dia, sampai saat ini belum menemukan tokoh yang dapat memenuhi kriteria tersebut.
Marwan mengatakan, semua baru mencoba untuk bersatu, bahkan muncul desakan dari beberapa tokoh Islam untuk merajut kerja sama antara partai berbasis Islam. Namun, ia mengatakan, usaha itu masih jauh.
"Kalau ibarat rumah, belum masuk rumah, masih di luar rumah. Sehingga pembicaraan serius itu belum ada," kata dia.
Potensi untuk mengusung capres dari gabungan partai berbasis Islam memang terbuka. Dari hasil hitung cepat Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan PKB mendapat perolehan suara 9,07 persen. Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 7,65 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 6,32 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,9 persen. Sementara Partai Bulan Bintang mengumpulkan 1,43 persen.
Gabungan suara ini bisa menembus syarat presidential threshold. Hanya saja Marwan menilai masih ada ganjalan untuk menggabungkan partai berbasis Islam.
Menurut dia, masih ada ego tersendiri dari masing-masing partai. Seperti masing-masing partai yang mengusung calon sendiri. Sehingga ia mengatakan, komunikasi tidak terjalin dengan intensif. "Politik serba mungkin, tapi peluangnya tipis," ujar dia.
sumber: Republika
Subscribe to:
Posts (Atom)