Komisi III DPR Menyoal Kasus Nama Muhammad Sulit Daftar Autogate di Cengkareng
Jakarta - Autogate Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menjadi sorotan, setelah seorang warga bernama Muhammad Edo kesulitan daftar autogate karena nama Muhammad yang disandangnya. Nama Ali juga sulit daftar autogate, padahal sejatinya fungsi autogate adalah memudahkan orang melintas.
Anggota Komisi III asal PKS Aboe Bakar Al Habsy menyayangkan peristiwa yang menurutnya diskriminatif itu. Aboe mendesak Dirjen Imigrasi segera membenahi agar tak lagi terulang kejadian serupa.
"Perlakuan berbeda pada layanan autogate Bandara Soekarno-Hatta terhadap pemilih nama Muhammad dan Ali yang dikeluhkan warga melalui beberapa media adalah bentuk diskriminasi," kata Aboe Bakar dalam pesan singkat kepada wartawan.
Menurutnya, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi di Indonesia, apalagi Muhammad merupakan salah satu suku kata yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Begitu juga nama Ali.
"Diskriminasi yang demikian pastilah akan melukai masyarakat Indonesia yang mayoritas bangga menggunakan nama itu. Selain itu diskriminasi ini juga melukai umat Islam," ujarnya.
"Hal yang demikian sungguh menyakitkan, seolah muslim selalu dicurigai berhubungan dengan aktivitas terorisme," imbuh politisi PKS itu.
Terlebih menurut Aboe, kampanye dan demam Islamphobia (anti-Islam) yang sekarang terjadi di Barat tidak perlu dibawa ke Indonesia. "Oleh karenanya Dirjen Imigrasi harus segera membenahi persoalan ini, sehingga jangan sampai ada diskriminasi," tegasnya.
Anggota Komisi III asal PKS Aboe Bakar Al Habsy menyayangkan peristiwa yang menurutnya diskriminatif itu. Aboe mendesak Dirjen Imigrasi segera membenahi agar tak lagi terulang kejadian serupa.
"Perlakuan berbeda pada layanan autogate Bandara Soekarno-Hatta terhadap pemilih nama Muhammad dan Ali yang dikeluhkan warga melalui beberapa media adalah bentuk diskriminasi," kata Aboe Bakar dalam pesan singkat kepada wartawan.
Menurutnya, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi di Indonesia, apalagi Muhammad merupakan salah satu suku kata yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Begitu juga nama Ali.
"Diskriminasi yang demikian pastilah akan melukai masyarakat Indonesia yang mayoritas bangga menggunakan nama itu. Selain itu diskriminasi ini juga melukai umat Islam," ujarnya.
"Hal yang demikian sungguh menyakitkan, seolah muslim selalu dicurigai berhubungan dengan aktivitas terorisme," imbuh politisi PKS itu.
Terlebih menurut Aboe, kampanye dan demam Islamphobia (anti-Islam) yang sekarang terjadi di Barat tidak perlu dibawa ke Indonesia. "Oleh karenanya Dirjen Imigrasi harus segera membenahi persoalan ini, sehingga jangan sampai ada diskriminasi," tegasnya.
Sementara, Dirjen Imigrasi membantah calon penumpang pemilik nama Muhammad dan Ali sulit mendaftar autogate Bandara Soekarno-Hatta.
"Bisa kok, bisa daftar. Tidak sulit," jelas Kabag Humas Imigrasi Heriyanto saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (18/3).
Namun diakui Heriyanto, terhadap pemilik nama Muhammad dan Ali pihak Imigrasi akan melakukan wawancara lebih dulu dan pengecekan. "Sebenarnya nggak ada masalah. Tapi kita kan ada kewaspadaan, jadi perlu diinterview," imbuhnya.
Menurut dia, nama Muhammad dan Ali memang tak sedikit yang terkait dengan kelompok tertentu. Pihak Imigrasi juga melihat negara yang hendak dituju.
"Kalau tidak ada dalam daftar yang dicegah tidak ada masalah," terang dia.
"Bisa kok, bisa daftar. Tidak sulit," jelas Kabag Humas Imigrasi Heriyanto saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (18/3).
Namun diakui Heriyanto, terhadap pemilik nama Muhammad dan Ali pihak Imigrasi akan melakukan wawancara lebih dulu dan pengecekan. "Sebenarnya nggak ada masalah. Tapi kita kan ada kewaspadaan, jadi perlu diinterview," imbuhnya.
Menurut dia, nama Muhammad dan Ali memang tak sedikit yang terkait dengan kelompok tertentu. Pihak Imigrasi juga melihat negara yang hendak dituju.
"Kalau tidak ada dalam daftar yang dicegah tidak ada masalah," terang dia.
No comments:
Post a Comment