Golkar Agung Laksono Berhasil Kuasai Ruangan Fraksi, Ini Kronologinya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perebutan ruangan fraksi partai Golkar di Gedung MPR/DPR berlangsung tegang. Belasan personel Kepolisian dari Resor Jakarta Pusat (Jakpus) diusir oleh anggota fraksi Golkar kubu Agung Laksono, agar tak terlibat dalam aksi pengambilalihan ruang fraksi.
Sebenarnya, sejak pagi situasi di ruang fraksi Golkar, persisnya di lantai 12 Gedung Nusantara I, MPR/DPR masih tampak normal. Menjelang sore hari, ruangan fraksi tersebut mendadak tegang. Belasan anggota fraksi Golkar yang berafiliasi kepada kepengurusan Golkar Munas Ancol, berusaha merebut ruang fraksi, yang selama ini dikuasai oleh Golkar Munas Bali.
Kedatangan mendadak anggota fraksi tersebut, dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweay. Yorrys, mengikutsertakan Sekretaris Fraksi Golkar versi Munas Ancol, Fayakhun Andriadi. "Tolong, Pamdal (Pengamanan Dalam), buka ini ruangan," kata Yorrys, kepada seorang anggota Pamdal, Senin (30/3).
Pantauan di lapangan, rombongon Yorrys sampai di ruang fraksi sekira pukul 15:30 WIB. Namun, dirinya bersama rombongan tak bisa masuk ke ruangan pimpin fraksi. Sebab, ruangan pimpinan fraksi dikunci. Kombinasi angka pada panel dijital untuk akses pembuka pintu kaca itu tak bisa berfungsi.
Sementara rombongan Yorrys tak bisa masuk ke dalam ruangan pimpinan fraksi, Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali, Ade Komaruddin dan Sekretaris Fraksi, Bambang Soesatyo sedang melakukan pertemuan, di ruang pimpinan fraksi tersebut.
Yorrys pun tahu, karena itu, dia kembali meminta agar pamdal yang berjaga dari dalam ruangan, membuka pintu kaca tersebut. Tapi tetap saja, pamdal dari dalam mengatakan, pintu tersebut sudah tak lagi bisa dibuka.
Mendapat jawaban demikian, Yorrys pun memerintahkan kepada anggota fraksi, agar dibuka paksa. Atau, Yorrys mengancam dilakukan blokir balasan. Yaitu dengan menutup pintu masuk itu dengan memakukan balok dan kayu. "Biar mereka (Ade dan Bambang) juga nggak bisa keluar," kata Yorrys.
Akan tetapi usaha Yorrys itu urung. Beberapa wartawan yang menyaksikan aksi perebutan ruangan fraksi itu mengatakan bahwa, Ade dan Bambang sedang melakukan konfrensi pers bersama banyak wartawan dan fotografer. Karena itu, jika pintu kaca tersebut diblokir dengan kayu, wartawan yang sedang berada di ruangan pimpinan fraksi juga ikut terkurung.
Mendengar hal tersebut, Yorrys pun meminta agar anggota fraksi Golkar memanggil ahli kunci untuk membuka pintu kaca tersebut. Sambil menunggu, tukang kunci datang, belasan anggota kepolisian pun semakin memenuhi koridor utama ruang fraksi. Namun, Sekretaris Fraksi, Fayakun dan anggota fraksi lainnya meminta, agar kepolisian keluar dari lantai 12 itu.
Sekitar pukul 16: 45 WIB, ahli kunci pun datang. Dengan menggunakan palu dan obeng berbentuk pipih, tukang kunci mendorong plat besi bulat yang mengunci pintu tersebut pada lantai. Tidak terlihat sulit baginya untuk membuka pintu tersebut. Meski pun tak terbuka sempurna.
Hanya saja, ketika pintu tersebut mulai terbuka, sejumlah laki-laki dengan menggunakan pakaian abu-abu yang ketika itu berada dalam ruangan pimpinan fraksi melakukan perlawanan. Yaitu, dengan memindahkan lemari surat setinggi orang dewasa ke pintu kaca itu, agar kelompok Yorrys tak bisa masuk.
Akan tetapi, upaya perlawanan tersebut tak berarti. Fayakun, bersama anggota fraksi lainnya tetap bisa masuk dengan me-ndorong lemari kayu besar itu, yang pada akhirnya, fraksi Golkar Munas Ancol, berhasil menguasai ruangan pimpinan fraksi tersebut. "Ini adalah upaya terakhir kali. Kita. (Golkar Munas Ancol) sudah tiga kali meminta agar ruang pimpinan ini mereka (Ade dan Bambang) kosongkan. Karena, kami adalah pimpinan fraksi yang sah," kata Fayakun.
Sebenarnya, sejak pagi situasi di ruang fraksi Golkar, persisnya di lantai 12 Gedung Nusantara I, MPR/DPR masih tampak normal. Menjelang sore hari, ruangan fraksi tersebut mendadak tegang. Belasan anggota fraksi Golkar yang berafiliasi kepada kepengurusan Golkar Munas Ancol, berusaha merebut ruang fraksi, yang selama ini dikuasai oleh Golkar Munas Bali.
Kedatangan mendadak anggota fraksi tersebut, dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol, Yorrys Raweay. Yorrys, mengikutsertakan Sekretaris Fraksi Golkar versi Munas Ancol, Fayakhun Andriadi. "Tolong, Pamdal (Pengamanan Dalam), buka ini ruangan," kata Yorrys, kepada seorang anggota Pamdal, Senin (30/3).
Pantauan di lapangan, rombongon Yorrys sampai di ruang fraksi sekira pukul 15:30 WIB. Namun, dirinya bersama rombongan tak bisa masuk ke ruangan pimpin fraksi. Sebab, ruangan pimpinan fraksi dikunci. Kombinasi angka pada panel dijital untuk akses pembuka pintu kaca itu tak bisa berfungsi.
Sementara rombongan Yorrys tak bisa masuk ke dalam ruangan pimpinan fraksi, Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali, Ade Komaruddin dan Sekretaris Fraksi, Bambang Soesatyo sedang melakukan pertemuan, di ruang pimpinan fraksi tersebut.
Yorrys pun tahu, karena itu, dia kembali meminta agar pamdal yang berjaga dari dalam ruangan, membuka pintu kaca tersebut. Tapi tetap saja, pamdal dari dalam mengatakan, pintu tersebut sudah tak lagi bisa dibuka.
Mendapat jawaban demikian, Yorrys pun memerintahkan kepada anggota fraksi, agar dibuka paksa. Atau, Yorrys mengancam dilakukan blokir balasan. Yaitu dengan menutup pintu masuk itu dengan memakukan balok dan kayu. "Biar mereka (Ade dan Bambang) juga nggak bisa keluar," kata Yorrys.
Akan tetapi usaha Yorrys itu urung. Beberapa wartawan yang menyaksikan aksi perebutan ruangan fraksi itu mengatakan bahwa, Ade dan Bambang sedang melakukan konfrensi pers bersama banyak wartawan dan fotografer. Karena itu, jika pintu kaca tersebut diblokir dengan kayu, wartawan yang sedang berada di ruangan pimpinan fraksi juga ikut terkurung.
Mendengar hal tersebut, Yorrys pun meminta agar anggota fraksi Golkar memanggil ahli kunci untuk membuka pintu kaca tersebut. Sambil menunggu, tukang kunci datang, belasan anggota kepolisian pun semakin memenuhi koridor utama ruang fraksi. Namun, Sekretaris Fraksi, Fayakun dan anggota fraksi lainnya meminta, agar kepolisian keluar dari lantai 12 itu.
Sekitar pukul 16: 45 WIB, ahli kunci pun datang. Dengan menggunakan palu dan obeng berbentuk pipih, tukang kunci mendorong plat besi bulat yang mengunci pintu tersebut pada lantai. Tidak terlihat sulit baginya untuk membuka pintu tersebut. Meski pun tak terbuka sempurna.
Hanya saja, ketika pintu tersebut mulai terbuka, sejumlah laki-laki dengan menggunakan pakaian abu-abu yang ketika itu berada dalam ruangan pimpinan fraksi melakukan perlawanan. Yaitu, dengan memindahkan lemari surat setinggi orang dewasa ke pintu kaca itu, agar kelompok Yorrys tak bisa masuk.
Akan tetapi, upaya perlawanan tersebut tak berarti. Fayakun, bersama anggota fraksi lainnya tetap bisa masuk dengan me-ndorong lemari kayu besar itu, yang pada akhirnya, fraksi Golkar Munas Ancol, berhasil menguasai ruangan pimpinan fraksi tersebut. "Ini adalah upaya terakhir kali. Kita. (Golkar Munas Ancol) sudah tiga kali meminta agar ruang pimpinan ini mereka (Ade dan Bambang) kosongkan. Karena, kami adalah pimpinan fraksi yang sah," kata Fayakun.
No comments:
Post a Comment