AHOK & PERSATUAN GEREJA DUKUNG LOKALISASI
Kontroversi Lokalisasi Prostitusi
Beda dengan MUI, Persatuan Gereja Indonesia Dukung Lokalisasi Pelacuran
Jakarta - Lokalisasi prostitusi yang digagas Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat respons
positif dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI).
Sekretaris
Eksekutif Bidang Diakonia Persatuan Gereja Indonesia Jeirry Sumampouw
mengatakan jika bisa memilih, idealnya PGI berharap prostitusi dan
lokalisasi bisa diberantas.
"Tapi ternyata kan tidak bisa
dihilangkan, pengalaman setelah lokalisasi Kramat Tunggak itu ditutup,
menurut saya (prostitusi) malah makin mengkhawatirkan dan liar," kata
Jeirry kepada detikcom, Selasa (24/12).
"Kalau memang kita tidak
bisa menghilangkan praktik prostitusi ini, saya setuju dengan Ahok, kita
lokalisasi," lanjutnya. "Ketimbang kita mau sok moralis tapi
sesungguhnya juga tidak bisa menghentikannya."
Jeirry berpendapat
prostitusi tetap bisa berkembang, dan malah semakin menjadi-jadi karena
banyak faktor. Mulai dari bisnis, manusia yang sulit menahan syahwat,
serta sejumlah kemiskinan mendorong orang terjun ke pelacuran.
Akibatnya, tak hanya efek secara medis yang sulit dikontrol, dampaknya
secara sosial juga akan berpengaruh pada perubahan nilai. Pilihan
lokalisasi dianggap cara untukk menyelamatkan kehidupan.
"Kami
lebih sepakat dengan cara pikir Ahok, bukan karena dia kristen. Saya
kira banyak juga orang muslim yang punya pandangan seperti dia, melihat
kemanfaatan kebijakan itu," tutur Jeirry.
Sebelumnya, Wakil
Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan
menegaskan bahwa sikap MUI menolak dengan tegas jika Pemda DKI jadi
membangun lokalisasi prostitusi. Sebab, lokalisasi tidak akan
mengilangkan permasalahan yang ada.
“Itu hanya solusi yang bersifat sementara, mungkin, menurut saya itu bukan solusi. Malah menambah masalah baru."
(DETIK.COM)
No comments:
Post a Comment