SAMANTHA JANDA YANG SULIT DIDUGA
Oleh: Jum'an
Samantha Lewthwaite (lahir 1983) adalah putri bungsu 3 bersaudara dari ibu Christine dan ayah Andrew tentara Inggris yang bertugas di di Irlandia Utara. Mereka bercerai ketika Samantha umur 11 tahun. Ketika berumur 15 tahun Samantha memeluk Islam. Dua tahun kemudian ia sudah mengenakan jilbab, gaun panjang yang tertutup kecuali tangan dan wajahnya serta menutup rambutnya dengan syal. Dia tertarik kepada Islam melalui pembacaan selama pelajaran agama di sekolah. Tahun berikutnya, ketika kuliah agama dan politik di School Of Oriental And African Studies London, ia berikrar untuk mencari jodoh pria Muslim dan ingin menetap sebagai ibu rumah tangga. Doanya saat itu agar dipertemukan dengan suami yang sesuai, seorang pria yang mengutamakan dan memberikan apapun yang ia bisa untuk Allah dan menjalani kehidupan yang menggentarkan kaum kafir. Belakangan ia mengatakan, Allah telah memberikan lebih dari yang ia minta. Ia bertemu pria idamannya Jermaine Lindsay yang 2 tahun lebih muda. Seorang tukang karpet, warga negara Inggris keturunan Jamaika yang telah masuk Islam. Setelah berpacaran sekilas lewat internet, mereka menikah pada 2002 secara Islam dengan nama Asmantara (19) dan Jamal (17), tanpa dihadiri keluarganya. Putra pertama mereka lahir pada 2004. Itulah sekilas kenangan sisi cerah kehidupan Samantha...
Pada 7 Juli 2005 ketika Samantha mengandung anak kedua, terjadilah rangkaian teror bom bunuh diri dijalur kerta api bawah tanah London yang menggegerkan dan menewaskan 56 orang termasuk pelakunya dan 700 luka-luka. Satu dari 4 pelaku bom bunuh diri itu adalah Jermaine Lindsay alias Abdullah Shaheed Jamal yang tidak lain suami Samantha Lewthwaite alias Asmantara alias Sherafiya yang belakangan dijuluki "The White Widow". Kepada polisi Samantha mengaku sama sekali tidak tahu menahu rencana suaminya itu. Kepada BBC ia menyatakan benar-benar mengutuk pemboman itu. Sebagai istri Jermaine ia tidak pernah memprediksi atau membayangkan bahwa suaminya terlibat dalam kegiatan mengerikan itu. Dia adalah suami dan ayah yang penyayang sabar dan brillian. Seluruh hidup saya berantakan. Saya berpihak pada keluarga para korban malapetaka yang tidak masuk akal ini. Saya minta siapa saja yang memiliki informasi untuk membantu penyelidikan polisi untuk membasmi para teroris." Isi pernyataannya itu, dan kondisinya sebagai seorang janda kulit putih yang sedang berkabung, membuat polisi lunak dan menjamin keamanan bagi dirinya dan kedua anaknya. Merasa aman dari pengawasan polisi Samantha bukan terus bersedih dan menjanda. Ia menikah lagi dengan Habib Ghani (26) alias Osama warga Inggris keturunan Kenya-Pakistan, seorang yang lebih berbahaya dari pada mendiang Jermaine. Ia melahirkan seorang anak lagi pada 2009. Samantha bergabung dengan kelompok Ashabaab di Somalia yang banyak melakukan pemboman di Afrika Timur seperti Kenya, Uganda dan Tanzania. Samantha berperan sangat dominan sebagai bankir, instruktur perakit bom serta komandan "All-Women Terror Squads" di Somalia.
Saat ini Samantha dalam pengejaran besar-besaran dari Polisi Kenya, CIA, Scotland Yard serta Interpol sebagai tersangka utama peledakan nightclub "Jericho Beer Garden" di Mombasa 24 Juni 2012. Sulit dibayangkan Samantha akan dapat lolos dari kejaran mereka. Seorang wanita simpatisan dari Tanzania menulis: "Dada Mzunggu (=White Sister, nama pujaan bagi Samantha dalam bahasa Swahili) telah lima kali menumpas kaum kafir di Kenya dan Tanzania. Ia benar-benar mengabdikan dirinya kepada Allah. Setiap muslimah ingin menjadi seperti Dada Mzungu. Insyaallah saya segera bergabung!" Tiga hari sebelum pemboman di Mombasa, dalam situs "Fear and Tears; pengakuan seorang Mujahidah" Samantha menulis diantaranya: "Apapun yang menimpa saya, saya bersyukur karena Allah telah menjadikan saya seorang muslim. Keputusan saya memeluk Islam adalah karunia paling berharga dari Sang Pencipta. Dari hidup serba duniawi penuh dosa, menjadi warga muslim yang menyembah Allah yang berhak masuk Sorga. Saya mendapat banyak ujian dan tantangan tapi Allah selalu membimbing kejalan yang benar dan menjaga iman saya tetap teguh. Saya adalah wanita yang yakin akan jihad dan supremasi Islam. Insya Allah kita akan segera bergembira saat kaum mujahidin menang dan mengibarkan bendera disini di Kenya."
Tungg dulu!! Anda jangan menyangka saya berpihak pada Samantha. Lebih banyak orang yang mengutuk. Saya hanya... yah.... senang menulisnya. Toh sumbernya dari Barat juga.
No comments:
Post a Comment