Ketika pikiran sedang gelap & susah, ketika jiwa sedang sakit & resah, ketika hati sedang merana & gelisah, maka akalpun ikut tersiksa tak tentu arah.
Ingat ketetapan Allah pikiran jadi terang,
Ingat kehendak Allah jiwa jadi tenang,
Ingat kasih sayang Allah hati jadi ketenteram.
Hanya dengan zikir dan ingat pada takdir Allah semua persoalan bisa disikapi dengan ramah hingga mendapat hikmah.
“Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Al-Hadiid Ayat 22 dan 23)
Aneka ragam masalah kebutuhan hidup yang menjadi piranti kehidupan dunia, jangan engkau pikirkan terlebih dahulu seperti; bagaimana kejadian esok hari dan yang akan datang.
Karena permasalahan itu akan membuat kerisauan jiwa dan hati, juga tak luput dari kesempatan setan yang akan mengambil tempat pada jiwamu untuk merekayasa peristiwa yang akan datang, seraya derita dan kehancuran menanti di depanmu. Perlu difahami disini, bahwa hal itu hanyalah angan khayal yang muncul dari hati nan gelisah takut tak tercukupi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, istirahatkan jiwamu dari berbagai angan khayal dengan cara bertawakkal serta qona’ah.
“Seandainya kamu semua bertawakkal kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya, maka kamu akan mendapat rizki seperti rizkinya burung-burung diwaktu pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan kembali dengan perut kenyang”. (HR. Tirmidzi)
“Barangsiapa yang bertawakkal diri kepada Allah maka Dia akan mencukupi keperluannya”. (Ath-Tholaq ayat 3)
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam (dunia) binatang itu dan tempat penyimpanannya (akhirat). Semuanya telah tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)”. (QS. Huud ayat 6)
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu”. (QS Al Ankabut ayat 60)
“Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS Az-Zumar ayat 52).
“Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas”. (QS Al Baqarah ayat 212)
Kehidupan manusia pada dasarnya telah ditetapkan dalam alur skenario Allah. Maka bila ada orang yang mempunyai cita-cita, tetapi cita-cita itu tidak sesuai dengan ketetapan-Nya, maka apa yang dicitakannya tak akan mungkin sampai dan tercapai, walau dengan konsep strategi yang baik sekalipun. Lain pula, bila cita-citanya sesuai dengan ketetapan yang ada pada takdir ilahi tentu saja akan dapat digapai. Namun harus dimengerti bahwa tercapainya cita-cita tersebut bukan berarti karena hasil dari usaha dan ikhtiarnya, melainkan semata-mata karena ketetapan Allah yang telah tertulis pada buku skenario hidupnya.
Oleh karena itu beramallah, bekerjalah dengan kesungguhan, nikmati prosesnya serahkan hasilnya kepadaNya saja yakinlah Allah memberikan yang terbaik bagi kita.
Tak ada hujan yang tak reda tak ada badai yang tak berlalu, Allah memberikan ujian sesuai dengan kesanggupan hambanya...
Pasti ada hikmah dari setiap kejadian yang kita alami; petiklah hikmah nya demi kebaikan hidup kita dimasa datang...
subhanallah..... ^^
ReplyDeleteJazakumullah khairan katsir...
Ijin kopas blh?
thank's for share....
ReplyDeleteTks
ReplyDelete