IMUNISASI, HALAL ATAU HARAM ? sebelum kita memberikannya ke anak

Proses Pembuatannya seperti ini :






Dari gambar diatas terlihat bahwa Pada proses penyiapan media menggunakan bahan Ginjal kera dan dalam tahapan pelepasan sel dari mikro karier menggunakan Tripsin (unsur turunan dari pankreas babi)

Bahkan Ada vaksin yang berbahan janin hasil aborsi !!



Imunisasi yang Halal dan terjamin

Mencari vaksin halal...
Tolak vaksin haram , cari altenatif yang halal, Solusinya kembali ke Alam.

Tasyrif Amin, ayah delapan anak, bersikukuh tidak memberi vaksinasi kepada anak-anaknya. "sedikitpun saya tidak yakin dengan imunisasi" tutur pria yang suka mengisi pengajian ini.

Setidaknya ada dua alasan mengapa Ketua Departemen Hidayatullah ini menolak vaksinasi. Pertama, kandungan jat yang terdapat dalam vaksin belum tentu sumua bermanfaat bagi tubuh kita. Kedua, kehalalannya belum tentu terjamin.

Sebagai da'i, Tasyrif lebih meyakini sunnah yang dicontohkan Rasul SAW, yaitu, memperdengarkan azan ketika sianak baru lahir, di-Tahnik dengan madu atau kurma, diberi ASI secara sempurna, diberi nama yang baik dan di aqiqah.

Alhamdulillah, kedelapan anak saya semuanya sehat, bisa diadu fisiknya dengan anak-anak yang diberi imunisasi.

Bahkan seorang ayah didepok Pak Hanif yang menolak imunisasi. Sikap itu ia ambil setelah menerima masukan dari bidan didaerahnya tentang beda anak yang diimunisasi dengan tidak. Bidan tersebut punya lima anak. 4 anak pertama di vaksin sedangkan yang terahir tidak. Ternyata kesehatan anak yang tidak di imunisai jauh lebih prima dibanding dengan yang di imunisasi. Demikian juga dalam hal kecerdasan. UNtuk anak yang terahir diberi ASI dan madu.

MUI JUGA MENGAKUI HAL TERSEBUT..

MUI menganggapnya dalam keadaan Keadaan darurat. karena menurut informasi banyak anak indonesia yang meninggak karena penyakit campak dan folio, sementara untuk mencari vaksin yang halal belum ada. Jadi hukumnya boleh..

Re post dari greeneers.multiply.com yang yang disadur dari Majalah Hidayatullah edisi Sept 2007


No comments:

Post a Comment