Showing posts with label akhirzaman. Show all posts
Showing posts with label akhirzaman. Show all posts

Bagaimana Lagi Jika Al-Masih Ad-Dajjal Yang Datang?

Oleh Ihsan Tandjung

Sungguh kita benar-benar sedang menjalani era penuh fitnah di Akhir Zaman. Bayangkan! Baru menghadapi seorang tokoh lesbi dari Kanada keturunan Gujarat campur Mesir —yaitu Irshad Manji— sebagian orang yang mengaku muslim di negeri ini sudah tersihir sehingga terpukau dan membela habis-habisan tokoh lesbi tersebut agar yang bersangkutan diizinkan mengadakan diskusi bebas. Diskusi mana isinya adalah menggugat kebenaran sikap Nabi Luth ‘alahissalam yang membenci perilaku liwath (hubungan sex sejenis kelamin) kaumnya. Mereka menuduh Nabi Luth as menentang gaya hidup homosex karena sebenarnya kecewa dan berputus-asa ketika kedua anak puteri beliau “tidak laku” untuk dinikahkan dengan lelaki dari kaumnya yang sudah mabuk gaya hidup homosexual. SubhaanAllah...!

Mereka mengatakan bahwa sikap seperti itu adalah sikap diskriminatif terhadap komunitas LG (lesbian dan gay). Hendaknya eksistensi komunitas LG diakui sebagai konsekuensi negara dan bangsa Indonesia telah menerima prinsip freedom of speech (kebebasan berpendapat), demokrasi dan HAM (Hak Asasi Manusia) menurut standar internasional (baca: standar Sistem Dajjal). Kebebasan yang mereka kehendaki adalah kebebasan mutlak-tanpa batas termasuk bebas untuk menggugat Allah SWT dan mengkritisi Kitabullah Al-Qur’anul Karim.

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raaf [7] : 80-81)

Mereka ingin mengatakan bahwa Nabi Luth adalah contoh seorang fanatik dalam beragama yang berwawasan sempit sehingga menolak kemungkinan hadirnya bentuk lain dalam hubungan sex antar manusia di tengah masyarakat. Bahkan mereka menuduh Nabi Luth dengan tuduhan yang sama persis seperti yang digunakan oleh kaum Nabi Luth dahulu kala. Mereka menuduh Nabi Luth sebagai seorang manusia yang sok suci. Demikian pula tuduhan Irshad Manji dan para pendukungnya kepada orang-orang beriman di zaman modern ini yang menentang komunitas LG.

“Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri." (QS. Al-A’raaf [7] : 83)

Kemudian hal yang serupa berulang kembali menjelang datangnya Ratu Syetan berinisial LG. Begitu banyak orang yang mengaku muslim di negeri ini tersihir sedemikian rupa sehingga begitu antusias membela habis-habisan agar LG –yang juga seorang lesbian- diizinkan menampilkan aksi erotisme, ritual syetan lengkap dengan segala asesori simbol-simbol Luciferian-nya. Perlu kita cermati pula apakah suatu kebetulan bahwa Ratu Syetan ini menggunakan nama yang inisialnya sejalan dengan filosofi yang didakwahkan oleh Irshad Manji dan kawan-kawannya, yakni gaya hidup “LG” (lesbian dan gay)...?  Sudah barang tentu bagi seorang mukmin ini tidak akan dilihat sebagai suatu hal yang kebetulan. Apalagi pada waktu yang berdekatan pemimpin negara adi-daya tunggal dunia, yaitu Barrack Obama,  mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya mendukung pernikahan satu jenis kelamin alias kaum LG. Perhatikan kutipan di bawah ini:

President Barrack Obama kembali mencalonkan dirinya sebagai Presiden Amerika Serikat pada Pemilu Presiden November 2012, dan dalam kampanyenya kali ini, dia menyuarakan dukungannya kepada pernikahan LGBT.

Selama dia memerintah, Presiden Obama membawa perubahan yang mendukung hak-hak LGBT. Salah satunya adalah penghapusan kebijakan “Don’t Ask Don’t Tell” dari militer Amerika Serikat. “Don’t Ask Don’t Tell” adalah kebijakan yang melarang prajurit Amerika Serikat untuk terbuka akan orientasi seksualnya.

Berikut adalah beberapa kutipan dari kampanye Presiden Obama: 

“Saya mau semua orang diperlakukan dengan adil di Negara ini (USA). Kita tidak melakukan kesalahan saat kita memberikan persamaan hak dan kewajiban kepada semua orang.

Kita berjuang bukan hanya untuk diri kita sendiri, kita berjuang juga untuk orang lain. Demikianlah cara kita memperoleh persamaan hak wanita. Demikianlah cara kita memperoleh hak pekerja. Dan demikian pula kita memperoleh hak LGBT.

Dan kalau anda siap untuk berjuang untuk Amerika yang lebih baik, yang tidak mendiskriminasikan siapa anda, Agama dan keyakinan anda, bahkan siapa yang anda cintai, saya bersama-sama dengan anda dalam setiap langkah perjuangan tersebut.”

(Sumber: http://lgbtindonesia.org/main/   Written by administrator Posted May 15, 2012 at 9:58 am)

Semua yang kita saksikan dewasa ini bukan hal mengejutkan bagi mukmin yang peduli dengan hadits-hadits Rasulullah Muhammad SAW khususnya mengenai era fitnah-fitnah di Akhir Zaman. Kemungkaran yang kian berani menampilkan kehadirannya benar-benar membuktikan bahwa dunia sudah berada di ambang hadirnya puncak fitnah alias fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yakni fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

"Rasulullah SAW  pernah berkhutbah: Sungguh, semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam, tidak ada fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Ad-Dajjal, dan tidak ada satu Nabipun yang diutus Allah melainkan ia akan memperingatkan umatnya mengenai fitnah Ad-Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang terakhir dan kamu juga ummat yang terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Ad-Dajjal akan keluar di tengah-tengah kalian.” (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah)

Sebelum fitnah paling dahsyat itu keluar dan tampil ke tengah umat manusia, maka masyarakat dunia akan disibukkan dengan aneka fitnah sebagai pengantar sebelum hadirnya Ad-Dajjal.  Bilamana seseorang dapat tetap istiqomah dalam iman dan tauhidnya menghadapi berbagai fitnah pra-Dajjal, maka insyaAllah iapun akan selamat menghadapi fitnah Ad-Dajjal. Demikian pula sebaliknya. Jika menghadapi fitnah-fitnah pra-Dajjal saja seseorang sudah tersihir dan terjerembab ke dalamnya, maka jangan harap ia akan sanggup untuk selamat tatkala puncak fitnah telah hadir...!!! Wa na’udzubillahi min dzaalika.

“Dan tidak ada orang yang dapat selamat dari fitnah-fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan ia pasti selamat pula darinya (fitnah Dajjal) sesudahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk (menjemput kehadiran) fitnah Ad-Dajjal." (Hadits Shahih Riwayat Ahmad)

Artinya, bila menghadapi sosok-sosok seperti Irshad Manji saja yang sudah jelas berda’wah ke jalan syetan dengan kampanye gaya hidup LG-nya, seseorang sudah mudah tersihir dan terpukau hingga membelanya, bagaimana lagi dia akan sanggup menghadapi Ad-Dajjal yang merupakan puncak fitnah alias fitnah paling dahsyat sepanjang zaman...?!? Jika kemungkaran dan kekafiran seorang Irshad Manji saja tidak mampu dideteksi seseorang, maka bagaimana lagi ia akan mampu mendeteksi kemungkaran dan kekafiran Ad-Dajjal? Padahal sihir Irshad Manji belum ada apa-apanya dibandingkan sihir yang Allah bakal izinkan untuk diperlihatkan oleh Al-Masih Ad-Dajjal....!

Artinya, bila menghadapi Ratu Syetan saja seseorang sudah dengan mudahnya tersihir dan menjadi penggemarnya sehingga rela membelanya mati-matian, lalu bagaimana lagi perilakunya kelak bila Allah sudah taqdirkan Dajjal yang datang...?!? Jika seseorang tidak sanggup mendeteksi kemungkaran, kebatilan, kekafiran dan aroma Iblis yang disebarkan oleh Ratu Syetan berinisial LG, lalu bagaimana lagi ia akan selamat menghadapi Al-Masih Ad-Dajjal yang Allah bakal izinkan untuk menipu serta menyihir kebanyakan manusia dengan segenap kemampuan supra-natural-nya....?!? Jika kekafiran dan ciri-ciri pengikut Iblis dalam berbagai konser yang ditampilkan Ratu Iblis “LG” saja, seseorang tidak sanggup melihatnya dengan mata hatinya, lalu bagaimana lagi ia bisa diharapkan mampu membaca tulisan “KAFIR” yang bakal terbaca oleh setiap mukmin ketika Ad-Dajjal sudah keluar ke tengah-tengah masyarakat dunia.....?!?

“Dajjal itu buta mata sebelah kirinya, di atasnya ada kulit tebal, di antara kedua matanya tertulis: KAFIR, yang bisa dibaca oleh setiap mu`min yang bisa baca tulis ataupun buta huruf." (Hadits Shahih Riwayat Ahmad)

Tampaknya tesis yang dilontarkan oleh seorang muslim Inggris bernama Ahmad Thomson memang benar adanya. Dunia modern semenjak hampir seabad yang lalu, yaitu saat runtuhnya khilafah Islam terakhir tahun 1924, benar-benar telah membentuk dirinya menjadi sebuah Sistem Dajjal. Novus Ordo Seclorum alias New World Order alias Tatanan Dunia Baru tidak lain adalah sebuah sistem global yang dilandasi nilai-nilai kafir Dajjal. Segenap sendi-sendi kehidupan modern dirancang untuk mengingkari nilai-nilai Rabbani dan Nabawi ajaran Al-Islam. Sistem Dajjal sudah berdiri dan eksistensinya semakin dikokohkan.  Bilamana eksistensinya dipandang sudah mapan, maka saat itulah oknum Al-Masih Ad-Dajjal akan keluar untuk segera dinobatkan sebagai pucuk pimpinannya oleh para pendukung Sistem Dajjal tersebut. Wallahu a’lam bish-showwaab.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian serta dari jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Sumber: http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/bagaimana-lagi-jika-al-masih-ad-dajjal-yang-datang.htm

Merebaknya Kebodohan Dan Kedustaan

Oleh: Ihsan Tandjung

Apabila kita memperhatikan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW mengenai berbagai fitnah yang bakal terjadi di akhir zaman, maka kita sungguh sangat khawatir, sebab isinya menggambarkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tetapi apabila kita refleksikan hadits-hadits tersebut kepada situasi dan kondisi dunia modern di mana kita berada saat ini, maka kekhawatiran kita semakin menjadi-jadi. Mengapa? Karena tidak sedikit hadits tentang fitnah-fitnah di akhir zaman yang mendeskripsikan secara tepat situasi dan kondisi dunia modern dimana kita berada saat ini...!

Sebut saja misalnya hadits di bawah ini:

"Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan." (HR. Bukhari-Shahih)

Banyak orang barangkali tidak sependapat mengatakan bahwa hadits di atas menggambarkan kondisi dunia modern. Mereka malah memandang dunia modern saat ini sebagai dunia sarat kemajuan ilmu-pengetahuan dan teknologi. Padahal yang dimaksud oleh Rasulullah SAW ialah diangkatnya ilmu dienullah (agama Islam) bukan ilmu menyangkut urusan keduniaan. Dan makna kebodohan ialah keawaman masyarakat terhadap ilmu agama. Nabi SAW tidak mengatakan bahwa era fitnah di akhir zaman akan tampil dalam bentuk kemunduran ilmu-pengetahuan dan teknologi. Untuk itu kita mendapati hadits lainnya yang memperjelas hadits di atas:

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba-hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama. Hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan". (HR. Bukhari-Shahih)

Jelas hadits di atas mengarahkan perhatian kita kepada diangkatnya ilmu yang dikuasai oleh para ulama. Dan itu tentunya adalah ilmu agama. Sedemikian mengkhawatirkannya keawaman dan kebodohan masyarakat akan ilmu agama sebagai akibat diwafatkannya para ulama, sehingga Nabi SAW memprediksi akan munculnya orang-orang bodoh yang dijadikan tempat bertanya dan berfatwa. Dan ketika mereka berfatwa, maka mereka berfatwa tanpa ilmu agama. Akibatnya fatwa yang dihasilkan bersifat sesat dan menyesatkan ummat, demikian kata Rasulullah SAW...!

Dalam realita dunia modern, baru-baru ini kita dikejutkan oleh berita sepasang lelaki gay mengaku Muslim yang dinikahkan oleh seorang Imam masjid yang juga gay. Beritanya sebagai berikut:

"Ludovic Mohamed Zahed, seorang pria Prancis asal Aljazair, dan pasangannya Qiyam al-Din dari Afrika Selatan, dilaporkan telah menikah sesuai dengan 'Syari'at Islam' di hadapan seorang imam (gay) asal Mauritius bernama Jamal, yang merestui mereka pada (12/2/2012), seperti yang dilansir Albawbaba pada (2/4).

Sebelumnya, keduanya telah menikah di Afrika Selatan di bawah hukum pernikahan sesama jenis di negara tersebut, yang mengizinkan pernikahan gay karena Prancis tidak mengizinkan pernikahan sesama gay.” (Arrahmah.com, Senin, 9 April 2012 09:38:05)

Imam gay asal Mauritius ini merupakan contoh seorang bodoh yang mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan. Ia telah merestui jalinan hubungan homosexual yang jelas-jelas dilarang di dalam dienullah. Bahkan rasulullah SAW memperingatkan dengan sangsi keras berupa hukuman bunuh bagi pelakunya.

Nabi SAW bersabda, "Siapa saja di antara kalian mendapati seseorang yang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual), maka bunuhlah pelakunya beserta pasangannya." (HR. Abu Dawud-Shahih)

Demikian pula kita dibuat prihatin saat mendengar adanya salah satu Lembaga Tinggi negara di negeri ini yang mengeluarkan keputusan hukum membenarkan bahwa jika anak dari hasil di luar pernikahan (baca: hasil zina) dapat dibuktikan melalui teknologi modern bahwa ia secara genetis merupakan anak seorang lelaki tertentu, maka ia berhak dinisbatkan kepada nasab keturunan lelaki tersebut dan berhak menjadi ahli-warisnya. Astaghfirullah al-‘adzhiim...!

Sedemikian merebaknya kebodohan akan ilmu agama sampai-sampai orang-orang yang dianggap memiliki ilmu agama secara formal-akademis dengan mudahnya terjebak faham sekularisme. Sebuah faham yang memisahkan urusan agama dengan urusan kehidupan yang mencakup politik, sosial, ekonomi dan hukum. Mereka menyetujui faham yang bersumber dari kaum kafir tersebut. Mereka membenarkan bahwa urusan agama hanya berlaku pada private sector (ruang lingkup pribadi), sedangkan untuk public sector (ruang lingkup publik) dapat diatur dengan berbagai faham, ideologi dan ajaran selain Islam. Untuk urusan politik pakai paradigma demokrasi dan praktek machiavelli, ekonomi pakai kapitalisme dan praktek ribawi, hukum pakai man-made laws (hukum produk manusia) yang tidak kunjung dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat. Para doktor, master dan sarjana agama Islam tersebut seolah membenarkan opini yang mengatakan bahwa ajaran Islam tidak cukup lengkap dan sempurna untuk menata segenap sendi kehidupan. Ajaran Islam hanya lengkap dan sempurna untuk urusan ibadah ritual-formal seperti sholat, puasa, zakat dan haji. Tidak untuk urusan selain itu.

Hadits lainnya yang juga sangat tepat menggambarkan kondisi dunia modern jahiliyah saat ini ialah sebagai berikut:

"Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang amanah dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara." Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" beliau menjawab, "Orang-orang bodoh yang mengurusi perkara umum." (HR. Ibnu Majah-Shahih)

Dalam dunia jahiliyah modern kita menyaksikan bagaimana orang yang memiliki karakter jujur dan amanah justeru didustakan dan dikhianati. Sebaliknya pendusta dan pengkhianat malah dibenarkan dan diberi jabatan serta diangkat menjadi pemimpin masyarakat. Orang yang justeru dengan jujur dan lantang menyuarakan pentingnya tauhid dan penegakkan hukum Allah dipandang sebagai pengacau stabilitas nasional. Sedangkan para pendusta agama Allah dan pengusung faham kafir sekularisme dan pluralisme justeru dinilai sebagai seorang yang berwawasan luas, berpandangan jauh ke depan dan mengikuti perkembangan zaman. Fihak yang mentaati Allah dalam perkara mengingkari thaghut didustakan oleh masyarakat, sedangkan mereka yang ber-musyarokah (bekerjasama dan berpartisipasi) dengan thaghut malah dibenarkan. Padahal mengingkari thaghut merupakan salah satu rukun pokok aqidah tauhid:

"Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat." (QS. Al-Baqarah [2] : 256)

Sungguh berat hidup di zaman merebaknya kebodohan dan kedustaan akan dienullah. Inilah zaman jahiliyah modern dimana fitnah-fitnah meneylimuti dunia sehingga dunia menjadi laksana sepotong malam yang gelap-gulita.

"Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang lelaki dalam keadaan mukmin, lalu menjadi kafir di sore harinya. Di sore hari seorang lelaki dalam keadaan mukmin, lalu menjadi kafir di pagi harinya. Dia menjual diennya (agamanya) demi memperoleh kenikmatan dunia." (HR. Muslim-Shahih)

sumber: http://www.eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/merebaknya-kebodohan-dan-kedustaan.htm